Assalamu
‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Sebelumnya mohon maaf jika apa yang akan akanx sampekan tidak
berkenan di hatimu
Menyimak pembicaraan yang tadi pagi Yayanx sampaikan aku
punya kesimpulan seperti ini:
1.
Alasan suami kenapa pekerjaan kantor di bawa pulang
kemungkinan beliau memang sudah berusaha untuk melaksanakannya di kantor, dan
mungkin karena waktunya juga kurang cukup sehingga pekerjaan kantor di bawa
pulang.
2.
Walaupun sama-sama pekerjaannya sebagai pengajar
mungkin ada perbedaan dalam soal waktu. Memang sih... wanita dengan laki-laki
itu berbeda, wanita itu cenderung lebih suka untuk menyelesaikan tugasnya dan
menggunakan waktu se efesien mungkin, sehingga jarang ada wanita yg membawa
pekerjaan kantornya sampai ke rumah, kecuali mendesak. Alasannya, bahwa seorang
wanita itu berfikir dirumahnya masih ada tugas lagi, yaitu mengurus suami,
anak-anak dan segudang pekerjaan lainnya, sehingga tekadnya lebih kuat dari
pada laki-laki.
3.
Alasan “aku juga pengin di sentuh oleh suami” itu juga
manusiawi, karena memang bukan materi
saja yang harus terpenuhi, kebutuhan batin pun memang harus terpenuhi. Jadi menurut aku keinginan itu
(pengin di sentuh suami) wajar dan lumrah.
4.
Tentang planing untuk kedepan mau apa kalau di
paksakan akibatnya akan menjadikan kesenjangan dalam rumah tangga, itu jika di
paksakan. Dan jika terus-terusan seorang istri mendesak pada suami maka
akibatnya suami yang merasa belum mampu untuk memenuhinya akan memutar kisah
lama “kenapa kamu dulu tidak memilih dia yang lebih pinter dsb dari aku”,
jawaban tersebut keluar lantaran suami
sudah merasa terdesak dan sudah tidak ada jawaban lagi untuk beralasan.
5.
Adapun sikap istri yang di sodorkan ke suami bukan
berarti sesuatu yang egois, tetapi dengan tujuan untuk memotivasi pola pikir
suami yang berpendapat “kita jalani saja seperti air yang mengalir”, sehingga
istri yang punya kemauan keras akan merasa terpojok dengan jawaban suami, Maka
terjadilah missing comunication antar keduanya. Dan jika terus menerus seperti
itu keharmonisan rumah tangga akan berkurang, sebab suami akan lebih banyak
memilih diam dari pada membahas soal planing kedepan
6.
Tidak ada salahnya seorang istri memacu dan memberikan
motivasi pada suami, karena memang seorang laki-laki pada dasarnya memang harus
di pacu agar dapat bergerak dengan lincah, dan itu sunatullah.
7.
Intinya: dalam masalah keluarga masing-masing harus
ada yang mengalah dan mencoba untuk menjalani apa yang menjadi pendapat suami,
dan jika ternyata pendapat suami perkembangannya lamban maka istri bolehlah
untuk lebih memacunya lagi. Dan juga, sebagai suami harus bisa menyadari dengan
apa yang menjadi pendapatnya bahwa “benar juga kata istriku, ternyata aku yang
kurang menghargai pendapat istriku”.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar