Ridwan Ridha ditandai di foto Jawi Inyong Al Faqirwajahli.
1. Ditemukan atau adanya koin-koin
emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad
Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di
kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi
yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat
pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2.
Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal
sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di
Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi
atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh
Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan
sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan
atau kerajaan Islam. Next
- Anda dan 55 orang lainnya menyukai ini.
3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini.
Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
4. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran sufi, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu.
Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.
Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisanGajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’.
Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘LaIlaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu.
Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari TimurTengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranak pinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaanNusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Inilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarahitu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan.Wallahu A’lam Bishshawab. Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui.
32 menit yang lalu · ·4

Keluihatannya informasi-informasi ini sudah terrangkum dalam buku yang disusun oleh Mas Herman Sinung Janutama dengan judul "Fakta Mengejutkan MAJAPAHIT KERAJAAN ISLAM" perlu kerja keras untuk bisa melihat lebih jelas.
BalasHapusMasukkan komentar Anda... islam dari mana mbah? dari google..!
BalasHapusUthak-uthik, uthak-uthik...gathuk. Wakwkwkk. Alangkah bodohnya bangsa Indonesia. Lalu Hayam Wuruk? Siapa namanya? Berasal darimana? I am Wuruk ya? Wah...kongsi nih Arab sama British.
BalasHapusSubhanallah, ini udah diterangkan sm pak kyaiku 2013 waktu awal kenal. Yang bisa lihat dan paham, ya orang2 yg punya karomah utk komunikasi dgn mahluk-mahluk pasukan Allah yg ratusan hingga ribuan tahun usianya.
BalasHapusHati hati jangan langsung percaya pada sumber yg ga jelas, termasuk artikel di atas sangat menyesatkan sekali
BalasHapusbung. Sejarah Enny Arrow belum terungkap lho... mohon pencerahannya...
BalasHapusAu ah... Gelap
BalasHapus